DENIANSYAH DAMANIK: MEMBACA ERA BARU NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA PASCA KONFERWIL KE-18 TAHUN 2022
NU Sumatera Utara baru saja menyelesaikan Konferwil (Konferensi Wilayah) Ke-18 di Asrama Haji Medan Pada 08-10 September 2022. Kegiatan ini di buka secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Yahya Cholil Staquf beserta Sekjen H. Syaifullah Yusuf dan juga turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera, ulama-ulama dan tokoh NU Sumut, Banom NU se-Sumut, tokoh-tokoh se-Sumatera Utara, pejabat pemerintahan se-Sumut, dan unsur PCNU se-Sumatera Utara.
Tujuan diadakannya Konferwil NU Sumut ke-18 ini ialah : (1) memilih kepengurusan baru PWNU Sumut masa khidmah 2022-2027, (2) merancang dan menyusun program kerja PWNU Sumut untuk 5 tahun mendatang, (3) melihat dan mendengarkan pertanggungjawaban kepengurusan PWNU Sumut priode sebelumnya, (4) penguatan ke-organisasian, (5) pemantapan paham ahlus sunnah wal jamaah, (6) menuju digitalisasi NU Sumut lebih modern dan kekinian. (Sumber: Sekretaris Panitia Konferwil NU Sumut Ke-18).
Sejumlah rangkaian kegiatan seperti registrasi peserta, sidang Bahtsul Masail, pembukaan Konferwil, Coffe Break, ishoma (istirahat, sholat dan makan), sidang pleno 1 tentang pembahasan dan pengesahan jadwal dan tata tertib Konferwil, sidang pleno 2 tentang laporan pertanggungjawaban PWNU Sumut masa khidmah 2017-2022, sidang komisi organisasi dan rekomendasi, sidang komisi program kerja, penetapan hasil-hasil sidang komisi, dan sidang pleno 3 tentang pemilihan Rois Syuriyah serta yang terkahir sidang pleno 4 pemilihan ketua dan penyusunan formatur. (Sumber: Rundown Acara Konferwil NU Sumut ke-18).
Deniansyah Damanik selaku aktifis muda Sumatera Utara turut mengamati pergerakan sejumlah calon ketua PWNU Sumut yang sempat bermunculan, hal ini seperti Rahudman Harahap (eks Wali Kota Medan), Marwan Dasopan (anggota DPR RI), dan juga Marahalim Harahap (Komisaris PT Industri Karet Nusantara), mereka semua merupakan kader dan tokoh terbaik NU Sumut serta sudah sangat terkenal di Sumatera Utara bahkan sampai di kancah nasional.
Pada akhirnya terpilihlah sebagai Rois Syuriyah yaitu KH. Bahauddin Nasution, Lc, S.Pd.I melalui mekanisme ahwa (ahlul ahli wal aqdi) dan H. Marahlim Harahap, M.Hum terpilih secara musyawarah mufakat sebagai ketua PWNU Sumut masa khidmah 2022-2027. KH. Bahauddin Nasution sendiri merupakan ulama NU yang cukup masyhur di Sumatera Utara terkhusus di daerah Mandailing, sedangkan Marahalim harahap sendiri merupakan kader yang di besarkan di NU Sumatera Utara. Terpilihnya kepengurusan baru ini tentu diharapkan bisa membawa perubahan terhadap perkembangan dan kemajuan NU di Sumatera Utara. Mengingat selama ini dominasi ketua PWNU selalu dikuasai oleh para elit di Sumatera Utara.’’Tutur Deniansyah.’’
Lebih jauh Deniansyah yang juga mahasiswa magister Fakultas Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan bahwasannya perkembangan NU di Sumut sangatlah bertumbuh pesat 5 tahun belakangan ini, hal ini mengingat secara struktural NU sendiri memiliki tempat strategis di tubuh Pemerintahan Bapak Jokowi, di sisi lain juga lembaga-lembaga pemerintahan dipimpin oleh orang-orang yang berdarah NU hingga secara struktural kelembagaan NU sangat kokoh dari pusat sampai daerah-daerah di Indonesia termasuk Sumatera Utara. Penguatan kader-kader NU juga diciptakan dengan melakukan MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama) dan juga PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) di Sumatera Utara, hingga banyak sekali para aktifis dan tokoh yang ingin berkembang dan maju dengan berorganisasi di Nahdlatul Ulama. Dengan kata lain NU di Sumatera Utara juga terbantu dengan posisi strategis dan finansial.
Keberkahan para pendiri Nahdlatul Ulama serta banyaknya kader NU yang berbakat dan para tokoh handal yang sudah nasional maupun memiliki pengaruh di Indonesia menjadikan organisasi ini merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia.’’Jelas Deniansyah.’’
Aktifis Muda Sumut tersebut lebih jauh menerangkan bahwa pasca terpilihnya kepengurusan PWNU sumut yang baru ini, tentu hal yang harus diperbaiki pertama ialah berkenaan dengan yang namanya manajemen organisasi. Kepengurusan yang baru harus memiliki manuver yang baik terhadap perkembangan dan kemajuan NU di Sumatera Utara, hal yang pertama harus diperhatikan ialah manajemen organisasi. Ketua NU Sumut yang terpilih juga harus memperhatikan siapa-siapa saja yang bakal menjadi pengurus NU Sumut masa khidmah 2022-2027, kepengurusan yang baru ibarat sebuah kapal yang akan berlabuh untuk mencapai tujuannya.
Ketua terpilih yaitu Bapak H. Marahalim Harahap merupakan sosok tokoh yang cukup populer di Sumatera Utara dan bahkan di kancah nasional. Sepak terjangnya sudah tidak diragukan lagi di Sumatera Utara, sebelumnya beliau menjabat sebagai Wakil Ketua PWNU Sumut dan baru beberapa hari terakhir pada tanggal 30 Agustus 2022 beliau juga diamanahkan menjadi Komisaris PT IKN (Industri Karet Nusantara) tentu posisi ini sangat mendukung mengingat amanah yang diemban beliau saat sekarang ini bukanlah posisi yang mudah. (Sumber: Media Sosial PWNU Sumatera Utara)..
Kiprah NU Sumut akan semakin populer, hal ini dikarenakan beberapa individu maupun kelompok memiliki kepentingan yang sangat luar dengan NU Sumut sendiri. Kekuatan NU di kancah nasional akan menjadi daya tarik bagi beberapa orang maupun kelompok untuk bisa menggandeng NU Sumut untuk bekerjasama dalam beberapa sektor.
Hal-hal baru akan bermunculan dari berbagai aspek, ide dan gagasan kepengurusan yang baru akan timbul dengan melihat pekerjaan kepengurusan sebelumnya dan membaca situasi hal-hal berkembang yang terjadi saat sekarang ini. Sejumlah sektor seperti pendidikan, sosial, agama, budaya, ekonomi dan digitalisasi akan dipotensialkan dan dimaksimalkan. Jiwa muda kepemimpinan Bapak H. Marahalim dan juga pemikiran bijaksana Rois Syuriah KH. Bahauddin Nasution akan menjadi penyeimbang dalam tubuh NU Sumut. Tidak heran nantinya jika NU Sumatera Utara akan jauh lebih dikenal dari beberapa organisasi Islam lainnya di Sumut.
Tentu akan ada dinamika organisasi, bahwa hal tersebut hal yang lumrah terjadi di dalam suatu wadah organisasi. Terjadinya tukar tambah pemikiran akan berlangsung hangat. Di sisi lainnya ialah sosok ketokohan Bapak H. Marahalim Harahap akan membawa aura positif PWNU Sumut lebih dikenal di kancah publik. Tentu berbagai tujuan-tujuan yang sudah di bahas dalam konferwil harus dipertimbangkan hal-hal yang prioritas agar bisa dilaksanakan.
Kepengurusan PWNU Sumut yang baru ini akan merangkul semua lapisan NU di Sumatera Utara, kehadiran kepengurusan yang baru akan menjadi semangat bagi kepengurusan PCNU se-Sumatera Utara yang mengembangkan NU di daerah-daerah. Dan hal yang perlu dicatat, bahwasannya NU Sumatera Utara akan mengalami masa emasnya mengingat kemajuannya saat sekarang ini sudah bertumbuh pesat.’’Pungkas aktifis tersebut.’’