Tindakan Premanisme di Jalan Solo Selatan Dikecam Keras oleh Keluarga Batak Jogja
Yogyakarta, 9 Oktober 2024 – Keluarga Batak Jogja mengecam keras aksi premanisme yang terjadi di kawasan Jalan Solo Selatan, Amplas, pada Rabu malam, 8 Oktober 2024.
Tindakan tersebut melibatkan sekelompok pedagang kaki lima yang terlibat konflik hingga menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi pedagang lain.AM. Simangunsong, juru bicara Keluarga Batak Jogja, menyayangkan insiden ini dan mempertanyakan mengapa hukum tidak ditegakkan secara benar.
“Kami tidak habis pikir kenapa harus main hakim sendiri, padahal Polsek Depok Barat dekat dengan lokasi kejadian. Ini adalah tindakan di luar hukum yang harus segera diusut,” ujarnya.
Menurut Simangunsong, perlu diinvestigasi apakah ada aktor intelektual di balik tindakan premanisme ini. “Kita akan kawal kasus ini agar hukum ditegakkan dan pelaku, termasuk dalang intelektualnya, diungkap. Kerugian yang dialami pedagang harus dipertanggungjawabkan.”
Di sisi lain, Gilang Setiadi, seorang konsumen yang kebetulan berada di tempat kejadian, menilai kedua belah pihak sama-sama bersalah. “Lokasi yang seharusnya untuk pejalan kaki dan pengendara sudah dialihfungsikan menjadi tempat berjualan. Ini fasilitas publik, bukan tempat untuk membuka lapak,” katanya.
Salah satu kelompok pedagang mengklaim telah mendapatkan izin dari RT dan RW setempat untuk berjualan, namun pihak lain menegaskan bahwa izin tersebut belum ada. Gilang menegaskan bahwa bagaimanapun juga, tindakan ini tetap salah karena berjualan di trotoar tidak ada hubungannya dengan perizinan dari RT atau RW.
Kejadian ini telah memancing perhatian publik yang berharap agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.